Bank Rakyat Indonesia
Still the highest ROE. While recent strong profit growth is a function of declining provisioning expense, BRI still offers the highest returns to shareholders. Competition in micro lending might start kicking in but, being a market leader in this high-yield lending gives BRI the advantage of knowing the nature of the business better than the other big banks.
Still very strong margins. Going forward, we believe BRI will be able to maintain above-industry NIMs to support ROE. Another positive on the bank is improvements in efficiency, which is reflected in declining CIR.
We recommend a BUY on Bank Rakyat Indonesia with TP at IDR8,500 (12.6x 2012F PER; 3.3x 2012F PBV).
Source: KIMENG – Indonesia Market Strategy – Minor Headwinds, Abundant opportunities dated May 2012
skip to main |
skip to sidebar
Love your job but don't love your Company, because you may not know when your company stops loving you.
Without your involvement you can't succeed. With your involvement you can't fail.
Dr. APJ ABDUL KALAM
Behind every successful man, there is an untold pain in his heart.
BILL JACOBS
A man is lucky if he is the first love of a Woman. A woman is lucky if she is the last love of a man.
CHARLES DICKENS
It's better to lose your Ego to the one you Love, than to lose the one you LOVE because of EGO
JOHN KEATS
Tidak ada kebahagiaan dalam memiliki atau mendapatkan sesuatu. Hanya dalam memberi, kebahagiaan itu ada.
HENRY DRUMMOND
Jika Anda ingin hidup bahagia dengan laki-laki, Anda harus banyak memahaminya dan sedikit mencintainya.
Jika Anda ingin berbahagia dengan perempuan, Anda harus lebih banyak mencintainya dan jangan coba-coba memahaminya.
HELEN ROWLAND
Kesehatan adalah hak milik yang paling berharga. Kepuasan adalah harta benda paling bernilai. Kepercayaan adalah kawan paling baik. Tak menjadi apa-apa adalah kegembiraan paling besar.
LAO TZU (600-531 SM)
Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi.
SIDDHARTA GAUTAMA (563-483 SM)
Yang membuat kamu berbahagia atau tidak berbahagia bukanlah apa yang kamu punya, siapa kamu, di mana kamu, atau yang kamu kerjakan; tapi yang kamu pikirkan.
DALE CARNEGIE (1888–1955)
Tetaplah rendah hati dan berkepala dingin. Jangan pernah menonjolkan diri, tapi pastikan Anda melakukan sesuatu yang besar.
DENG XIAOPING (1904–1997)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (General Collin Power)
Kebaikan dalam perkataan menciptakan keyakinan. Kebaikan dalam pikiran membuahkan kedalaman. Kebaikan dalam memberi menciptakan kasih sayang.
LAO TZU (600 -531 SM), filsuf China
Senjata adalah faktor penting dalam pertempuran, tapi bukan yang menentukan; karena yang paling menentukan adalah manusia, bukan material yang bisa dihitung.
MAO ZEDONG (1893–1976), pemimpin China
Mengedukasi pikiran tanpa mengedukasi hati sama dengan tak mengedukasi apa-apa.
ARISTOTELES (384–322 SM), filsuf Yunani Kuno
Hadiah dan hukuman merupakan bentuk terendah dari pendidikan.
ZHUANG ZI, tokoh Taoisme Tiongkok
Life is life...
When a Bird is alive...it eats Ants.
Masa Depan adalah milik orang-orang yang melihat peluang, sebelum peluang tersebut terlihat begitu jelas.
SUARAMU ADALAH JARAKMU
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya:
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama menjawab:
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "Lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan alasan, namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata:
"Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara kedua hati mrk menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan;
"Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta?
Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"
"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
"Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, sikap sabar dan tidak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantumu.
Positive thinking will be better...
INGATLAH........
Apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
Search
Golden words
Leaders don't create followers...they create more leaders.
Too many old-fashioned leaders measure their influence by the number of followers that they can claim.
TOM PETERS
Without your involvement you can't succeed. With your involvement you can't fail.
Dr. APJ ABDUL KALAM
Behind every successful man, there is an untold pain in his heart.
BILL JACOBS
A man is lucky if he is the first love of a Woman. A woman is lucky if she is the last love of a man.
CHARLES DICKENS
It's better to lose your Ego to the one you Love, than to lose the one you LOVE because of EGO
JOHN KEATS
Tidak ada kebahagiaan dalam memiliki atau mendapatkan sesuatu. Hanya dalam memberi, kebahagiaan itu ada.
HENRY DRUMMOND
Jika Anda ingin hidup bahagia dengan laki-laki, Anda harus banyak memahaminya dan sedikit mencintainya.
Jika Anda ingin berbahagia dengan perempuan, Anda harus lebih banyak mencintainya dan jangan coba-coba memahaminya.
HELEN ROWLAND
Kesehatan adalah hak milik yang paling berharga. Kepuasan adalah harta benda paling bernilai. Kepercayaan adalah kawan paling baik. Tak menjadi apa-apa adalah kegembiraan paling besar.
LAO TZU (600-531 SM)
Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi.
SIDDHARTA GAUTAMA (563-483 SM)
Yang membuat kamu berbahagia atau tidak berbahagia bukanlah apa yang kamu punya, siapa kamu, di mana kamu, atau yang kamu kerjakan; tapi yang kamu pikirkan.
DALE CARNEGIE (1888–1955)
Tetaplah rendah hati dan berkepala dingin. Jangan pernah menonjolkan diri, tapi pastikan Anda melakukan sesuatu yang besar.
DENG XIAOPING (1904–1997)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (General Collin Power)
Kebaikan dalam perkataan menciptakan keyakinan. Kebaikan dalam pikiran membuahkan kedalaman. Kebaikan dalam memberi menciptakan kasih sayang.
LAO TZU (600 -531 SM), filsuf China
Senjata adalah faktor penting dalam pertempuran, tapi bukan yang menentukan; karena yang paling menentukan adalah manusia, bukan material yang bisa dihitung.
MAO ZEDONG (1893–1976), pemimpin China
Mengedukasi pikiran tanpa mengedukasi hati sama dengan tak mengedukasi apa-apa.
ARISTOTELES (384–322 SM), filsuf Yunani Kuno
Hadiah dan hukuman merupakan bentuk terendah dari pendidikan.
ZHUANG ZI, tokoh Taoisme Tiongkok
Life is life...
Do what you can do...
Don't do if you think you can not do !
When the Bird is dead...Ants eat the Bird.
Time and circumstance can change at anytime.
Don't devalue or hurt anyone in life.
You may be powerful today but time is more powerful than you!
One tree makes a million match sticks.
Only one match stick needed to burn a million trees.
(KARMA)
(KARMA)
Masa Depan adalah milik orang-orang yang melihat peluang, sebelum peluang tersebut terlihat begitu jelas.
Cerita Inspirasi:
SUARAMU ADALAH JARAKMU
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya:
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama menjawab:
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "Lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan alasan, namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata:
"Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara kedua hati mrk menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan;
"Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta?
Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"
"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
"Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, sikap sabar dan tidak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantumu.
Positive thinking will be better...
"THESE TOO WILL PASS"
Semoga story ini tetap membuat kita bertenang hati, positif dan tetap semangat sebab " SEGALA SESUATU ADA MASANYA.... "
ada seorang raja yg terkenal dgn kebijaksanaannya. Dan pada suatu hari, sang raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya.
Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya".
Berbulan-bulan si tukang emas yg tua itu membuat cincinnya, lalu lebih sulitnya menuliskan apa yang penting di cincin emas yg kecil itu.
Akhirnya setelah berdoa dan berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada sang raja.
Dan degan tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "THESE TOO, WILL PASS" ("DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU").
Awalnya sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana.
Tapi, suatu ketika tatkala menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu dan ia pun menjadi lebih tenang, “Dan inipun akan berlalu.”
Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia menjadi rendah hati kembali.
Betul !!!
Ketika Anda lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "Dan inipun akan berlalu."
Kalimat ini, kalau direnungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup.Tdk ada satupun yang langgeng.
Jadi, ketika Anda punya masalah, tidaklah perlu terlalu bersedih.
Tapi, tatkala Anda lagi senang, nikmatilah selagi anda bisa senang
INGATLAH........
Apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
Sewaktu Dalai Lama ditanya, “apakah yang paling membingungkan di dunia ini?
Beliau menjawab: Manusia.
Karena manusia “Mengorbankan Kesehatannya Demi Uang, lalu Menghabiskan Uang nya demi memulihkan Kesehatannya”.
Manusia juga “Sangat khawatir akan Masa Depannya, sampai dia Tidak Menikmati Masa Kini”. Akhirnya dia Tidak Hidup di Masa Depan ataupun di Masa Kini.
Manusia “Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati, lalu ketika Mati dia belum benar-benar Menikmati apa arti Hidup”.
Profile
- CANDRA GHO ( 吳 小 明 )
- "Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi". SIDDHARTA GAUTAMA (563-483 SM)
Disclaimer:
Informasi yang terdapat dalam BLOGSPOT ini berasal dari informasi yang didapat dari berbagai sumber baik bahasa Indonesia maupun bahasa Asing lainnya dan belum tentu kebenarannya sehingga tidak dapat dipakai dalam pengambilan keputusan.
Saya tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi atas data-data yang disajikan dalam blogspot ini serta kerugian yang akan timbul dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan.
Saya tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi atas data-data yang disajikan dalam blogspot ini serta kerugian yang akan timbul dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan.