Tuesday, September 24, 2013
Apakah Fed Tapering itu?
Fed Tapering adalah rencana pengurangan pembelian obligasi
dari masyarakat oleh Bank Sentral Amerika (The Fed). Kalau dulu dalam sebulan
The Fed bisa membeli obligasi sampai dengan 80juta dolar, sekarang mungkin akan
dikurangi jadi 40juta dolar per bulan. Kenapa dikurangi? Karena The Fed
khawatir jumlah uang yang beredar di masyarakat jadi terlalu banyak.
Prosedur moneter standar bisa digambarkan seperti ini:
Pemerintah atau The Fed menjual surat
hutang ke masyarakat dengan kupon 1% dan akan jatuh tempo 30 tahun. Lama sekali
bukan? Prosedur di atas digunakan bila Pemerintah atau The Fed ingin mengurangi
jumlah uang beredar.
Bila ingin menambah jumlah uang beredar,atau bahasa kerennya
Quantitative Easing (QE), prosedurnya dibalik. The Fed membeli surat utang Pemerintah (atau Treasury Bond, biasa
disingkat T-Bond) dan surat
hutangnya sendiri dari masyarakat. Surat
hutang itu pasti punya harga, misal 1 juta dolar selembar. Nah, The Fed akan
mencetak uang untuk membayar T-Bond tersebut. Makanya disebut quantitative,
karena Bank Sentral betul-betul mencetak uang untuk menambah jumlah uang
beredar di masyarakat.
Kemana larinya uang-uang yang sudah dicetak itu? Bisa lari
ke konsumsi (belanja, makan, beli rumah, beli gadget, bayar kuliah, dan
lain-lain), dimasukkan lagi ke tabungan atau deposito, atau untuk membeli
saham, atau berspekulasi di pasar komoditas.
Poin pertama sudah jamak dilakukan, dan konsumsi masyarakat
sampai tulisan ini dibuat belum mampu menggerakkan ekonomi Amerika sampai 3%
saja. Poin kedua justru sangat jarang dilakukan karena mayoritas masyarakat sana kebanyakan terjerat
kredit (kredit KPR sejak 2008 yang belum lunas, kredit sekolah/kuliah, kredit
kendaraan, kredit konsumsi,dll).
Poin ketiga dan keempat ini yang jadi kekhawairan The Fed.
Sejak program QE diperpanjang tahun lalu, bursa Nasdaq dan NYSE terus-menerus
mencetak rekor tertingginya. Padahal tujuan utama The Fed meluncurkan QE adalah
agar masyarakat berbelanja barang konsumsi dan modal untuk memutar
perekonomian, bukan buat berspekulasi di pasar modal dan komoditas. Makanya
mereka mengurangi aktivitas mencetak uang ini supaya dana yang beredar di bursa
saham bisa berpindah ke dunia tenaga kerja dan konsumsi.