Thursday, December 15, 2011

Stop crying & start buying for IHSG 4500 August 2012.

Charts don’t tell lies, let them do the talking:
•IHSG sudah diatas moving average exponential 10 –bulan selama lebih dari 3 bulan terakhir, bukti bahwa trend turun mulai berubah.
•Stochastic 5-bulan juga sudah cross up dan mental dari 50-median line mencerminkan momentum turun hilang dan arah kembali positif dengan banyak ruang keatas hingga batas overbought (jenuh beli).
•Arah IHSG untuk 3 bulan (Maret) lebih mungkin ke 4200 versus kebawah Beberapa alasan untuk ke 4.500 di Agustus 2012
• Proyeksi pertumbuhan laba emitten 16%, GDP 5.5%, inflasi 5% unuk 2012 serta suku bunga BI rate di range 6-7%, masih dapat mendukung target IHSG 12 bulan kedepan di 5.000 (PER 14-16 2012F), dimana secara prateknya di tengah tahun pasar akan begerak untuk mendiskon angka tersebut.
• Angka diatas masih lebih baik dari kondisi 2009 (pertumbuhan laba emitten 14% & GDP 4%), dimana IHSG naik hingga 80%, sehingga sangat sulit untuk IHSG mengalami crash ke 2.500 ataupun 1.700 seperti tahun 2008.
• Sektor consumer, property dan perbankan yang akan terkena imbas positif dari kuatnya ekonomi dan kondisi suku bunga kondusif akan kembali overperform index di 2012.
• Perlu di dilihat bawah untuk selama 2011 di tengah pelemahan rupiah 6% (8,400 ke 9,200), inflasi (4.5%) masih bisa dibawah atau setara GDP (5.5-6%) merupakan suatu achievement menarik.

Domestic demand sektor play untuk 2012
• Hasil kinerja laba untuk sembilan bulan terakhir 2011 menunjukan bahwa emitten yang bergerak di bidang konsumsi domestik, penjualan alat berat (UNTR), mobil (ASII) dan perbankan merupakan kelompok dengan pertumbuhan paling tinggi (22-26%).
• Untuk sektor perbankan dapat melampui target pertumbuhan kredit BI di 24% untuk 2011 (BBCA, BMRI, BBNI)
• Khusus property, mengalami revaulasi asset boom dari economic recovery sehingga net profit margin naik signifikan (ASRI, BKSL).
• Emitten di sektor mining, batubara dan plantation kebanyakan miss forecast analis dimana margin dirasa kurang stabil walaupun harga komoditas cenderung naik (masalah produksi dan cuaca buruk tidak dapat offset cost?)

Astra International (ASII)
• Target fundamental 6-bulan Rp.84.000, 15x PER 2012F, ROE 2012F 30%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 18%.
• Alat investasi utama (proxy) dengan market cap terbesar di IHSG untuk mengikuti tema economic recovery, dengan neraca solid, credit rating tinggi, serta good corporate governance.



United Tractors (UNTR)
• Target fundamental 6-bulan Rp.29.500 17x PER 2012F, ROE 2012F 28%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 17%.
• Alat investasi utama (proxy) dengan market cap terbesar di IHSG untuk mengikuti tema economic recovery, dengan neraca solid, credit rating tinggi, serta good corporate governance.

Gudang Garam (GGRM)
• Target fundamental 6-bulan Rp.70.000, 20x PER 2012F, ROE 2012F 23%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 19%.
• Emitten consumer rokok bervaluasi premium dengan permintaan inelastic terhadap suku bunga, daya beli konsumen dan krisis.

Bank Mandiri (BMRI)
• Target fundamental 6-bulan Rp.10.500 11x PER 2012F, ROE 2012F 23%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 29%.
• Emitten perbankan BUMN dengan mix loan portofolio di corporate dan retail, sangat diuntungkan dari stabilnya rupiah yang membuat funding dana murah.

Bank BCA (BBCA)
• Target fundamental 6-bulan Rp.9.000, 22x PER 2012F, ROE 2012F 27%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 37%.
• Emitten spesialis KPR dengan loan portoflio yang paling menguntungkan (Net Profit Margin 2012 diatas semua bank di Indonesia) membuatnya pantas mendapatkan valuasi premium.

Bank BNI (BBNI)
• Target fundamental 6-bulan Rp.6.000, 11x PER 2012F, ROE 2012F 19%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 32%.
• Emitten perbankan BUMN dengan mix loan portofolio di corporate dan retail, sangat diuntungkan dari stabilnya rupiah yang membuat funding dana murah.

Bukit Sentul (BKSL)
• Target fundamental 6-bulan Rp.400, 12x PER 2012F, ROE 2012F 26%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 18%.
• Landbank di Jonggol yang besar menyimpan potensi re valuasi asset dengan proyeksi net asset value 2012 (NAVS) per saham di Rp.550.

Alam Sutera (ASRI)
• Target fundamental 6-bulan Rp.700, 9x PER 2012F, NPM 2012 31%, ROE 2012F 20%, pertumbuhan EPS/CAGR 3-tahun kedepan di 38%.
• Emitten property spesialis kavling residental dengan proyeksi net asset value 2012 (NAVS) per saham di Rp.880.

source: Papah Lauren dated 10 December 2011

No comments:

Post a Comment